Skip to main content

Mau UANG?? Kirim artikel yang berkaitan dengan niche Blog Daily Info DISINI. Artikel/tulisan yang disetujui akan dapat imbalan uang, atau dapat ditukar dengan pemberian Backlink Nofollow dari Kami.

×

Chipset Macbook M1: Review dan Keunggulannya

Chipset Macbook M1: Review dan Keunggulannya
Chipset Macbook M1: Review dan Keunggulannya

Chipset Macbook M1: Review dan Keunggulannya

Bersamaan dengan diluncurkannya Macbook terbaru mereka, Apple juga memperkenalkan chipset pertama yang berhasil mereka buat. Adalah chipset Macbook M1 yang menjadi tenaga utama untuk menjalankan ketiga perangkat terbaru tersebut, yaitu Macbook Air, Macbook Pro dan Mac Mini.

Pihak Apple mengklaim bahwa chipset ini memiliki performa dan efisiensi yang luar biasa pada perangkat Macbook mereka. Jika Anda penasaran dengan chipset M1 ini, silahkan simak ulasan yang akan kita bahas secara lengkap berikut ini.

TOC / Daftar Isi

Ulasan Lengkap Chipset Macbook M1

Perlu diketahui bahwa chipset buatan Apple ini sudah menggunakan teknologi prosesor 5 nm serta didukung 16 miliar transmitter. Dengan begitu chipset M1 menjadi chipset pertama dari Apple dengan jumlah unsur terbanyak di dalamnya.

Back to Content ↑

1. Lebih Kencang dan Hemat

Pada website resminya, pihak Apple secara terang-terangan mengklaim bahwa chipset Macbook M1 ini memiliki kemampuan 3,5 kali lebih kencang dari prosesor Intel yang digunakan sebelumnya. Sementara untuk urusan pengolah grafis, chipset ini memiliki kecepatan 5 kali lipat.

Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa Macbook yang dibekali chipset M1 mampu menjalankan game berat dengan tingkat pengolahan grafis yang tinggi. Sebagai contoh adalah Mac Mini yang diklaim mampu menjalankan game Shadow of The Tomb Raider dengan frame rate 4 kali lebih tinggi.

Meskipun chipset M1 ini memiliki performa yang tinggi, konsumsi dayanya terbilang cukup hemat. Inilah yang membuat perangkat Macbook tetap bisa menampilkan kinerja tinggi meskipun telah digunakan dalam waktu yang relatif lama.

Back to Content ↑

2. Tak Lagi Memilih Intel

Sebelumnya, produk-produk Macbook milik Apple mempercayakan prosesornya pada chipset buatan Intel. Hal itu karena secara efisiensi dan performa chipset buatan Intel bisa diandalkan. Namun kini produk chip buatan mereka sudah tidak lagi bisa mengimbangi perkembangan produk-produk Apple.

Dalam perkembangan selama 5 tahun saja, Intel hanya mampu meningkatkan performa single threadnya sebesar 28 persen. Sementara prosesor paling kencang milik Apple (A series, ARM) mampu meningkatkan performanya hingga 198 persen.

Kemampuan itu hampir 3 kali lipat lebih kencang dibandingkan chipset A9 2015. Dengan begitu, kinerja chipset Apple tidak saja menyamai performa dari Intel, tetapi mampu mengunggulinya sehingga alasan inilah yang membuat mereka membuat chipset buatan mereka sendiri.

Back to Content ↑

3. Mengukur Kekuatan Chipset Macbook M1

Jika bertanya tentang seberapa kuat chipset M1, situs Geekbench 5 telah menunjukkan penilaiannya dari beberapa uji coba terkait chipset teranyar milik Apple ini. Pertama, Macbook dengan chipset M1 yang ada di dalamnya mampu menghasilkan nilai kinerja single-core sebesar 1.687.

Sedangkan untuk multicore, nilai yang berhasil didapatkan adalah sebesar 7.433 poin. Skor tersebut, jauh lebih tinggi dari Macbook Pro 16 inch 2019 yang hanya mendapatkan poin sebesar 1.043 untuk performa single-core dan 6.863 untuk performa multi-core.

Sementara itu, Mac Mini dan Macbook Pro terbaru Apple berhasil menorehkan skor yang lebih tinggi lagi. Pertama, Macbook Pro dengan chipset M1 di dalamnya berhasil mendapatkan nilai single-core sebesar 1.749 dan nilai multi-core sebesar 7.718.

Kedua, mac Mini juga mendapatkan nilai yang tidak jauh berbeda. Untuk kinerja single-core, nilai yang didapat adalah sebesar 1.747 dan nilai multi-core sebesar 7.718.

Back to Content ↑

4. RAM Tidak Bisa Di Upgrade

Meski memiliki keunggulan dari segi performa, Chipset Macbook M1 tidak lantas menjadi sangat sempurna. Chipset tersebut nyatanya memiliki kekurangan pada kapasitas RAM yang tidak bisa dilakukan upgrade.

Hal itu disebabkan oleh kemasan System-on-Chip (SoC) yang diterapkan pada chipset M1 membuatnya menyatu dengan RAM. Jumlah RAM tertinggi saat ini adalah 16GB. Meski begitu, kemungkinan perubahan komponen akan sangat mungkin terjadi kedepannya.

Bisa saja Apple akan membuat chipset M1 dengan slot ekspansi yang memungkinkannya dilakukan upgrade. Selain itu, mungkin juga Apple akan meningkatkan kapasitas RAM dalam SoC M1 menjadi lebih besar lagi sehingga pengguna tidak lagi dipusingkan untuk melakukan upgrade RAM.

Back to Content ↑

5. Bisa Menjalankan Aplikasi iOS

Ingin menjalankan aplikasi iOS menggunakan Macbook? Hal ini sejatinya sangat bisa dilakukan. Pasalnya, chipset M1 menggunakan basis yang sama dengan chip pada iPhone serta iPad, yaitu berbasis ARM.

Dengan begitu, sangat mungkin Anda akan memainkan game-game populer semacam Among Us atau aplikasi-aplikasi dari iOS lainnya. Permasalahan software sebenarnya pernah dialami oleh Apple ketika melakukan perubahan arsitektur prosesornya.

Saat itu mereka menggunakan emulator Rosetta untuk menjalankan aplikasi Mac OS yang ditulis untuk PowerPC agar bisa juga dijalankan pada Mac OS yang ditulis untuk Intel. Kali ini, Rosetta (versi 2) kembali diluncurkan untuk bertransisi dari Mac OS berbasis Intel ke Mac OS berbasis ARM (M1).

Back to Content ↑

6. Dibekali 8 Core CPU

Dari laman situs resminya, Apple menyebutkan ada 8 core CPU dalam chipset M1 yang menjanjikan performa paling tinggi. 4 core menjanjikan performa tinggi dan 4 core lainnya menjanjikan efisiensi kinerja tingkat tinggi yang akan menjadikan Macbook terbaru memiliki peningkatan performa tinggi.

Chipset M1 juga dibekali Neural Engine terbaru Apple. Dengan desain 16 core-nya, chipset ini mampu menjalankan pengoperasian masif hingga 11 triliun per detik. Dalam aplikasi Final Cut Pro misalnya, nantinya aplikasi dapat melakukan potongan video dalam hitungan detik.

Sehingga pergerakannya akan semakin smooth dan efek dramatis bisa dengan mudah didapat. Selain itu, aplikasi Pixelmaster Pro juga mampu menghasilkan detail serta ketajaman gambar secara signifikan dan dengan kecepatan yang tinggi.

Pengalihan tugas dari core performa ke core efisiensi akan membuat baterai di perangkat Mac dengan chipset M1 memiliki ketahanan daya yang baik. Mereka mengklaim daya tahan baterai dari perangkat dengan chipset M1 sangat tinggi.

Untuk perangkat Macbook Pro 13”, perangkat Mac tersebut bisa bertahan 17 jam untuk menjelajah web nirkabel dan bertahan 20 jam untuk memutar video. Sementara untuk Macbook air, perangkat ini bisa bertahan 15 jam untuk menelusuri web nirkabel, dan 18 jam untuk memutar film.

Back to Content ↑

7. OS Untuk M1

Untuk menopang performanya, sebuah OS telah dibuat untuk memaksimalkan performa chipset Macbook M1, yaitu MacOS Big Sur. Sebuah software andal yang berjalan di salah satu hardware terbaik milik Apple saat ini. Banyak pembaruan yang akan didapat oleh pengguna di sini.

Mulai dari tampilan aplikasi yang lebih ringkas, tampilan dock yang juga lebih rapi dan fresh, pusat menu kontrol yang dibuat terpusat dan lebih mudah melakukan kustomisasi, Serta pusat notifikasi yang juga nyaman untuk dilihat serta mudah diatur.

Ini semua menjadikan pengalaman menggunakan Macbook semakin menyenangkan dibandingkan sebelumnya. Ini juga berkaitan dengan apa yang sudah disinggung di atas tentang aplikasi iOS yang bisa juga dimainkan di perangkat Mac.

Back to Content ↑

Penutup

Sebuah pencapaian baru dari Apple berkat lahirnya chipset Macbook M1 ini bersamaan dengan ketiga Macbooknya. Hal ini seharusnya melecut Intel selaku vendor setiap chipset yang digunakan Apple sebelumnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kemampuan chipset buatannya. Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!

Back to Content ↑