Skip to main content

Mau UANG?? Kirim artikel yang berkaitan dengan niche Blog Daily Info DISINI. Artikel/tulisan yang disetujui akan dapat imbalan uang, atau dapat ditukar dengan pemberian Backlink Nofollow dari Kami.

×

Berbagai Macam Karakteristik Anak Usia Dini

Berbagai Macam Karakteristik Anak Usia Dini
Berbagai Macam Karakteristik Anak Usia Dini

Berbagai Macam Karakteristik Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan kategori anak baru lahir sampai berusia belum genap 6 tahun. Usia ini merupakan masa emas bagi perkembangan otak. Pada rentang usia ini pula anak perlu mendapatkan stimulus terbaik. Sebagai orangtua Anda juga perlu memahami bagaimana karakteristik anak usia dini.

Anak yang berada dalam kategori usia dini mempunyai karakter tersendiri, dan tentu saja berbeda dari anak-anak lain pada rentang usia sama. Karakteristik tersebut biasanya umum dipengaruhi oleh sifat bawaan. Meskipun demikian, orangtua perlu memiliki wawasan yang begitu luas tentang karakteristik ini.

TOC / Daftar Isi

BACA JUGA: 12+ Macam Pola Asuh Anak Terbaik Pilihan Anda

Apa Saja Macam-Macam Karakteristik Anak Usia Dini?

Tiap-tiap anak mempunyai karakter yang berbeda. Akan ada anak yang gampang diatur, namun ada pula anak yang sulit diatur. Ada anak yang sulit melakukan adaptasi dengan nuansa baru, tapi ada juga yang mudah. Ada anak yang pandai bersikap berani, namun ada pula yang gampang menangis.

Walaupun karakteristik dari anak tidak dapat digeneralisir, akan tetapi terdapat sejumlah standarisasi dari karakter anak usia dini. Biasanya standar ini ditetapkan oleh kategori tingkatan usia. Karakteristik anak usia dini di antaranya ialah seperti berikut:

Back to Content ↑

1. Usia 0 Sampai 1 Tahun

Dalam kategori usia 0 hingga 1 tahun, anak bisa juga disebut sebagai bayi. Pada fase ini anak akan mengalami perkembangan fisik yang begitu pesat. Hal ini dapat diawali dari kemampuan sampai keterampilan dasar.

Back to Content ↑

  • 1.1. Motorik

    Karakteristik anak usia ini yang paling umum adalah mulai memiliki kemampuan motorik. Kemampuan motorik anak usia 0 sampai 1 tahun di antaranya berguling, berjalan merangkak, duduk, berdiri hingga berjalan layaknya orang dewasa.

  • Back to Content ↑

  • 1.2. Panca Indera

    Anak usia ini juga sudah mulai bisa menggunakan panca indera. Kemampuan panca indera yang dimiliki anak dalam rentang usia ini di antaranya mengamati sesuatu, melihat, meraba, mendengar, mengecap, dan mencium. Bahkan banyak terjadi anak-anak yang gemar memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya.

  • Back to Content ↑

  • 1.3. Berkomunikasi

    Kategori usia anak ini juga sudah mulai bisa berkomunikasi. Hanya saja bentuk komunikasinya tidak begitu lancar seperti orang dewasa umum.

    Bentuk komunikasi anak usia ini masih sebatas mode nonverbal dan verbal kondisi terbatas. Misalnya, bergumam atau babbling sampai menyebut mama, papa, dan lainnya.

  • Back to Content ↑

2. Usia 2 Sampai 3 Tahun

Anak yang berada dalam kategori usia 2 sampai 3 tahun seringkali disebut dengan istilah anak batita. Ciri khas anak yang ada dalam rentang usia ini adalah mulai bersikap mandiri dengan aktivitasnya. Karakteristik anak usia dini seperti ini di antaranya adalah sebagai berikut:

Back to Content ↑

  • 2.1. Mulai Mengeksplorasi

    Dalam tahapan usia ini, anak sudah mulai banyak melakukan eksplorasi akan hal baru. Khususnya pada berbagai macam benda yang ada di sekitarnya. Inilah yang menjadi kunci proses atau usaha belajar yang cukup efektif.

  • Back to Content ↑

  • 2.2. Mengembangkan Kemampuan Bahasa

    Pada usia 2 hingga 3 tahun, anak akan mulai mengembangkan kemampuan berbahasanya, misalnya dengan cara berceloteh. Di samping itu, anak juga kian mantap berkomunikasi serta memahami apa yang menjadi pembicaraan orang-orang di sekitarnya. Anak juga sudah mampu mengungkapkan pikiran.

  • Back to Content ↑

  • 2.3. Mengembangkan Emosi

    Saat berada di rentang usia ini, anak juga kian mampu mengembangkan emosi. Pengembangan emosi ini berasal dari sejumlah faktor lingkungan. Misalnya, anak mulai bisa senang, sedih, berbahagia, marah, kecewa, dan sebagainya.

  • Back to Content ↑

3. Usia 4 Sampai 6 Tahun

Ada dalam rentang usia 4 sampai 6 tahun, maka anak sudah banyak yang memulai preschool atau masuk ke dalam berbagai lembaga belajar.

Lembaga belajar yang dimaksud seperti KB atau Kelompok Bermain dan TK atau Taman Kanak-Kanak. Lantas, seperti apa karakteristik anak usia dini dalam tahapan ini?

Back to Content ↑

  • 3.1. Semakin Aktif

    Tahukah Anda bahwa karakteristik anak dalam tahapan usia ini adalah terlihat semakin aktif. Keaktifan tersebut dimulai dari cara bergerak, hingga senang ikut terlibat dalam berbagai macam kegiatan. Hal ini tentu mampu menunjang pengembangan otot-otot si kecil dengan baik.

  • Back to Content ↑

  • 3.2. Semakin Baiknya Perkembangan Bahasa

    Semakin bertambahnya usia si kecil, maka semakin baik pula perkembangan bahasa yang dilakukannya. Perkembangan bahasa si kecil dalam rentang usia ini, seperti mampu memahami pembicaraan orang lainnya serta bisa mengungkapkan seperti apa isi pikirannya.

  • Back to Content ↑

  • 3.3. Semakin Pesatnya Perkembangan Kognitif Anak

    Perkembangan kognitif anak dalam usia ini juga kian semakin pesat. Pesatnya perkembangan daya pikir anak bisa ditunjukkan dengan adanya rasa ingin tahu atas sesuatu hal, maupun yang terdapat di lingkungannya. Bersiaplah untuk menjawab hal-hal apa saja yang nantinya akan ditanyakan oleh anak.

  • Back to Content ↑

  • 3.4. Senantiasa Aktif Bermain

    Pasti Anda tahu bahwa dalam rentang usia ini, anak akan senantiasa aktif bermain. Meskipun bentuk permainan tersebut masih dalam tahapan individu, akan tetapi masih dikerjakan secara bersama-sama dengan teman sebaya.

  • Back to Content ↑

Bagaimana Cara Memberikan Stimulus Bagi Anak Usia Dini?

Usia memahami apa saja macam-macam karakteristik anak usia dini, maka hal berikutnya yang perlu Anda lakukan ialah memahami bagaimana cara memberikan stimulus yang pas. Dengan demikian, Anda bisa membangun karakter anak yang mulia.

Back to Content ↑

1. Rutin Mengajak Bicara

Perlu ditekankan bahwa Anda sebaiknya rutin mengajak anak berbicara. Tetaplah mengajak bicara anak Anda walaupun anak masih bayi. Gunakan bahasa yang benar, sehingga anak bisa menirunya dengan benar. Jangan sampai Anda yang justru mengikuti bayi tersebut.

Back to Content ↑

2. Jawab Selalu Pertanyaan Anak

Jangan lupa untuk selalu menjawab pertanyaan apa saja yang dilontarkan si kecil. Sekalipun pertanyaan tersebut merupakan sering diulang-ulang, Anda tetap harus menjawabnya dengan baik. Jangan sampai mengabaikan pertanyaan konyol juga.

Back to Content ↑

3. Ajarkan Bahwa Membaca Itu Penting

Ajarkan kepada anak Anda bahwa membaca buku itu penting. Anda bisa memulainya dari diri sendiri. Contohnya, cobalah membacakan buku kepada anak. Buku tersebut bisa berupa buku cerita maupun buku-buku pengetahuan lainnya. Lakukan hal tersebut dengan rutin untuk menambah wawasan.

Back to Content ↑

4. Lebih Sering Mengajarkan Kosakata dengan Cara Kreatif

Penting sekali untuk mengajarkan banyak kosakata bagi anak pada usia ini. Jangan lupa ajarkan dengan cara-cara yang kreatif, misal dengan cara bernyanyi. Ajaklah anak Anda bernyanyi bersama dengan pilihan lagu anak yang beragam. Ajarkan juga kepada anak Anda tentang macam-macam emosi.

Back to Content ↑

5. Berikan Dukungan kepada Anak untuk Bermain

Jangan pernah melarang anak Anda untuk bermain, bahkan bersama dengan teman-temannya. Alih-alih melarang, Anda justru bisa mendukungnya. Hal ini penting demi terus mengembangkan berbagai macam kemampuan anak. Salah satu yang terpenting adalah kemampuan sosial. Cukuplah awasi saja.

Back to Content ↑

Karakteristik anak usia dini memang begitu beragam. Anda harus betul-betul memahaminya dengan baik. Barulah berikutnya Anda bisa memberikan stimulus maupun rangsangan demi perkembangan otak yang jauh lebih baik lagi.

Penting juga bagi Anda untuk terus memberikan pujian kepada anak saat melakukan hal-hal baik. Dengan mendapatkan perhatian yang berasal dari Anda, maka anak akan terus mampu mengembangkan diri mereka, bahkan perkembangan terus bisa semakin optimal, baik mental maupun fisiknya. Sekian, Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!