Skip to main content

Mau UANG?? Kirim artikel yang berkaitan dengan niche Blog Daily Info DISINI. Artikel/tulisan yang disetujui akan dapat imbalan uang, atau dapat ditukar dengan pemberian Backlink Nofollow dari Kami.

×

6+ Tips Parenting The Danish Way ala Denmark

6+ Tips Parenting The Danish Way ala Denmark
6+ Tips Parenting The Danish Way ala Denmark

6+ Tips Parenting The Danish Way ala Denmark

Ilmu parenting bisa dipelajari dari manapun. Salah satunya dengan buku berjudul The Danish Way of Parenting karangan Jessica Joelle Alexander dan Iben Dissing Sandahl. Parenting The Danish Way yang diterbitkan oleh Penerbit B First (Bentang Pustaka) ini merupakan buku terjemahan.

Buku parenting ini mengupas tuntas mengenai bagaimana cara mendidik anak di zaman modern seperti sekarang. Lebih tepatnya adalah buku ini menjelaskan seperti apa pola pengasuhan anak ala orang Denmark. Hal ini mengingat bahwa Denmark menjadi negara berpenduduk paling bahagia di dunia.

TOC / Daftar Isi

BACA JUGA: Berbagai Macam Karakteristik Anak Usia Dini

Kenapa Harus Menerapkan Parenting Ala Denmark?

Kabarnya Denmark menjadi salah satu dari sekian banyak Negara Skandinavia yang berpenduduk paling bahagia di dunia. Predikat baik ini sudah diperoleh Denmark sejak 40 tahun silam. Kunci kebahagiaan tersebut ada pada bagaimana cara orang-orang Denmark mendidik anak-anaknya.

Parenting The Danish Way ditulis bukan ditulis secara sembarangan atau menggunakan sumber pihak ketiga. Nyatanya buku ini ditulis berdasarkan pengalaman sesungguhnya dari penulis. Penulis buku ini berasal dari Amerika, namun kemudian menikah dengan suami seorang pria Denmark.

Oleh karena itu, buku ini ditulis berdasarkan apa yang dialami oleh penulis bersama suaminya ketika membesarkan anak-anaknya di Denmark. Kiranya apa yang baik dari buku parenting ini bisa Anda ambil dan terapkan untuk mendidik anak-anak dengan optimal.

Back to Content ↑

Apa Saja Pola Parenting The Danish Way?

Tahukah Anda bahwa orang Denmark mempunyai pola pengasuhan anak yang bagus dan diwariskan kepada generasi berikutnya secara turun-menurun. Metode baik ini terus berkelanjutan sampai menghasilkan anak-anak yang tangguh dan stabil emosinya.

Metode pengasuhan anak ala Denmark membuahkan sikap tegas pada anak ketika dewasa, teguh emosinya, dan bertanggung jawab. Menariknya, terdapat beberapa perbedaan antara pola pengasuhan anak di Denmark dengan Indonesia yang layak Anda cermati.

Pola pengasuhan atau parenting ala Denmark terbagi dikenal dengan istilah P-A-R-E-N-T. Gaya pengasuhan anak dengan istilah ini memiliki makna yang begitu luar biasa. Lantas, bagaimana pola asuh tersebut?

Back to Content ↑

1. Play

Anda perlu tahu bahwa anak-anak yang ada di Denmark selalu dimotivasi untuk banyak melakukan aktivitas bermain. Benarkah? Tentu saja.

Hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan anak-anak di Indonesia yang harus mengikuti beberapa les di usia sama. Anda tentu sering menemukan hal ini, bukan?

Dengan bermain, maka anak-anak Denmark bisa belajar bagaimana cara terbaik untuk mengendalikan diri. Selain itu, anak-anak ini juga mulai belajar untuk mengambil risiko, bergaul dengan anak-anak sebaya lainnya dan mendapatkan banyak manfaat kesenangan lainnya.

Dalam aktivitas bermain, orangtua juga perlu memperhatikan sejumlah tips. Tips bermain ala buku parenting ini di antaranya:

  • Mematikan peralatan elektronik, seperti TV dan smartphone. Biarkan anak bermain dengan kemampuan imajinasi sendiri.
  • Berikan lingkungan bermain yang mendukung peningkatan kemampuan seluruh indera.
  • Perkuat hal-hal berbau seni. Contohnya, dengan memberikan kertas dan spidol untuk bermain warna.
  • Bebaskan anak untuk bermain di luar, misal di kebun, taman, pantai dan sebagainya. Awasi saja dan jangan justru melarangnya.

Back to Content ↑

2. Authenticity

Tahukah Anda bahwa anak-anak di Negara Denmark juga sudah diajarkan untuk jujur sejak dini. Jujur yang dimaksud adalah jujur pada diri sendiri. Contohnya, jujur dengan emosi yang dialami sendiri. Apakah anak marah, senang, bosan, kesal dan lainnya.

Untuk mendukung hal tersebut, maka orang tua juga perlu jujur terhadap diri sendiri. Secara tidak langsung anak akan menirunya. Jangan sesekali bersikap dingin kepada anak. Jangan pula menyembunyikan sikap-sikap emosi diri kepada anak.

Di Denmark hampir seluruh film anak-anaknya memiliki unsur kesenangan. Harapannya di Indonesia juga ada hal yang serupa. Jika Anda tidak menemukan di tayangan TV, maka sebaiknya berikan tayangan sejenis melalui Youtube atau tayangan luar negeri lainnya. Tetaplah awasi anak Anda.

Penting bagi Anda untuk terus memuji anak. Tetapi, berikan pujian jangan dengan cara berbohong. Bila nilai anak jelek atau hasil gambaran kurang bagus, katakan saja yang sebenarnya. Jangan lupa untuk memberikan kalimat motivasi, agar anak merasa terus bersemangat untuk mengejar target.

Back to Content ↑

3. Reframing

Ajarkan kepada anak untuk melihat sesuatu dari berbagai sisi. Jangan hanya melihat suatu kejadian dari satu sisi saja. Apabila anak memberikan pernyataan buruk kepada temannya yang nakal, jangan serta merta Anda mendukung argumen anak.

Ajarkan kepada anak agar melihat sisi baik dari temannya. Berikan solusi yang bijaksana bagi anak Anda. Berikan pengertian sebaik dan sehalus mungkin kepada anak agar mampu memahaminya dengan baik. Usahakan anak agar selalu realistis tapi tetap optimis. Hal ini sangat bagus untuk masa depan.

Back to Content ↑

4. Emphaty

Mengajarkan empati sejak dini pada anak sangat bagus. Parenting The Danish Way ala Denmark juga menerapkan hal ini. Penerapan empati dilakukan bukan hanya kepada orang rumah maupun keluarga saja, melainkan juga di sekolah dan di tempat lainnya.

Empati sejak dini sangat bagus bagi masa depan. Karena dengan terbiasa bersikap empati, kelak anak juga akan dengan mudah menerapkan sikap tersebut. Di kemudian hari nanti setelah dewasa, anak akan menjadi pribadi yang dewasa dan bijaksana.

Back to Content ↑

5. No Ultimatums

Parenting The Danish Way mengajarkan tentang no ultimatums. Orangtua di Denmark mengajarkan kepada anak-anak tanpa memberikan ancaman apapun. Contohnya, ‘kan sudah ibu katakan, awas saja kalau sampai diulang nanti akan ibu cubit’. Pernahkah Anda mendengar pernyataan ini?

Jika sudah, maka jangan sesekali diterapkan kepada anak-anak Anda. Usahakan untuk memberikan nasihat tanpa memberikan ancaman. Berikan pengertian secara perlahan dan sampaikan jalan keluar dengan baik-baik. Jelaskan segala peraturan dengan sangat baik agar anak mau diajak bekerjasama.

Back to Content ↑

6. Together dan Hygge

Sesibuk apapun, tetap usahakan untuk berkumpul bersama keluarga. Waktu adalah sebagian bentuk dari kasih sayang. Anda tentu harus bisa meluangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga seperti yang selalu dilakukan oleh orang-orang Denmark.

Ada begitu banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk membersamai keluarga. Misalnya, pada malam hari melakukan makan malam bersama, bersantai dan mengobrol santai di akhir pekan. Tidak hanya dengan keluarga sendiri, hal ini juga dapat diterapkan di keluarga besar.

Akan tetapi, Anda perlu menerapkan beberapa aturan ketika tengah berkumpul atau quality time bersama keluarga. Aturan-aturan tersebut di antaranya:

  • Matikan TV maupun ponsel ketika berkumpul dengan keluarga
  • Sejenak lupakan persoalan kantor dan pekerjaan lainnya
  • Hindari mengeluh
  • Sediakan makanan dan minuman yang bisa dinikmati bersama-sama
  • Hindari pembicaraan yang menimbulkan perdebatan
  • Hindari membicarakan keburukan orang lain
  • Jangan lupakan terimakasih
  • Ceritakan hal-hal lucu atau pengalaman menarik Anda
  • Jangan ragu untuk memberikan pujian

Parenting The Danish Way memang begitu ideal untuk mendidik anak. Pola mendidik dan mengasuh anak ala Denmark ini memang perlu diterapkan di Indonesia. Walaupun praktiknya terbilang cukup sulit, akan tetapi bukan hal mustahil untuk mencobanya, bukan?

Back to Content ↑

Dengan pola didikan anak yang bagus sejak dini, tentu bisa membentuk karakter anak terbaik di masa mendatang. Terlebih anak merupakan generasi penerus keluarga dan bangsa Indonesia. Cobalah terapkan ilmu parenting ini demi karakter anak yang luar biasa. Sekian, Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!