8 Fitur Kamera DSLR Ini akan Membuat Hasil Foto Lebih Menarik. Simak Penjelasannya!
Admin Oktober 17, 2020
8 Fitur Kamera DSLR Ini akan Membuat Hasil Foto Lebih Menarik. Simak Penjelasannya!
Menjadi seorang fotografer yang profesional memang harus memahami setiap fungsi kamera yang akan digunakannya. Dan kebanyakan, kamera yang biasa digunakan adalah kamera DSLR. Jadi, jika Anda benar-benar menginginkan hasil foto yang memuaskan, Anda harus mengetahui betul setiap fitur yang ada.
Untuk itulah, berikut ini akan disajikan penjelasan secara lengkap mengenai fitur-fitur yang ada di kamera DSLR beserta fungsi dan penjelasan lainnya, sehingga dapat membantu Anda yang sedang mempelajari dunia perfotoan. Guna mendukung pemahaman ini, sebaiknya Anda terlebih dahulu harus memiliki kamera DSLR.
Baru setelah itu Anda harus mengetahui bahwa di kamera DSLR ada tiga mode dasar. Bahkan tidak hanya kamera DSLR saja tetapi juga sebagian besar kamera menggunakan mode ini. mode-mode yang dimaksud adalah auto mode, semi mode dan full manual mode. Agar lebih jelas inilah penjelasan lengkapnya:
- 1. Auto Mode
- 1.1. Portrait Mode
- 1.2. Macro Mode
- 1.3. Landscape Mode
- 1.4. Sports Mode
- 1.5. Night Mode
- 2. Semi Auto Mode
- 2.1. Aperture Priority Mode (A atau AV)
- 2.2. Shutter Priority Mode (S atau TV)
- 2.3. Program Mode
- 2.4. Auto Depth of Field (A-Depth)
- 3. Manual Mode
- 4. Continuous Shoot
- 5. Dioptric Viewfinder
- 6. Light Meter
- 7. Framing Grid
- 8. Jendela Bidik
Auto Mode
Auto mode atau mode otomatis ini adalah mode yang paling sering digunakan oleh para pemula. Sebab apabila Anda menggunakan mode satu ini maka saat kamera diarahkan ke objek secara otomatis kamera akan memilih shutter speed.
Tidak hanya itu saja, auto mode juga memungkinkan pengaturan besar kecilnya diafragma secara otomatis. Kamera juga akan mengatur pencahayaan sesuai dengan sensor kesensitifan gambar. Pada umumnya, hasil dari tangkapan dengan mode ini sangat bagus meskipun dalam kondisi apapun.
Kendari demikian, saat Anda menggunakan auto mode ini kadang-kadang kamera tidak menghasilkan gambar yang Anda inginkan. Oleh sebab itu, ada sejumlah opsi yang harus diatur di auto mode ini:
1. Portrait Mode
Jika Anda menginginkan hasil gambar yang lebih close up maka Anda bisa memindahkan settingan di potrait mode. Apabila sudah dipindahkan maka kamera akan menggunakan bukaan rana yang besar. Maksudnya adalah bidikan utama dari gambar akan lebih fokus dan background akan menjadi blur.
2. Macro Mode
Fitur ini sebenarnya hampir sama dengan portrait mode. Hanya saja dengan fitur ini Anda bisa mendapatkan gambar dengan hasil yang jauh lebih bagus. Terlebih jika Anda menggunakannya untuk membidik objek yang berukuran kecil. Misalnya saja bunga, binatang dan sejenisnya.
3. Landscape Mode
Lain halnya dengan landscape mode ini yang merupakan kebalikan dari fitur sebelumnya. Jika Anda menggunakan landscape mode maka secara otomatis kamera akan menggunakan small aperture. Yang mana gambar tangkapan akan fokus mulai dari depan hingga belakang, atau yang biasa juga disebut dengan gambar bidikan tajam.
4. Sports Mode
Sesuai dengan namanya, mode yang satu ini memiliki fungsi untuk menangkap gambar yang bergerak. Contohnya saja yang banyak dipraktikkan adalah mengambil gambar saat orang sedang berlari, lompat, naik motor atau sejenisnya. Pada intinya, gambar atau benda yang sedang melakukan pergerakan.
5. Night Mode
Night mode adalah salah satu fitur yang membantu Anda mengambil gambar meski dalam ruangan yang kurang akan pencahayaan. Sehingga meskipun malam hari Nada tetap bisa mengambil gambar dengan hasil yang bagus.
Semi Auto Mode
Mode dasar yang kedua adalah semi automatic mode. Mode ini berbeda dengan auto mode yang mampu menyesuaikan pencahayaan dan fitur lainnya secara otomatis. Dengan menggunakan mode ini, Anda sedikit banyak harus ikut campur tangan dalam pengaturannya.
Adapun semi auto mode juga memiliki beberapa fitur, diantaranya adalah:
1. Aperture Priority Mode (A atau AV)
Dengan menggunakan fitur yang satu ini Anda bisa mengatur besar kecilnya pembukaan lensa. Selain itu, kamera juga akan melakukan penyesuaian terhadap settingan ISO serta shutter speed. Semakin kecil number maka akan justru membuat bukaan lensa semakin besar.
2. Shutter Priority Mode (S atau TV)
Fungsi dari fitur ini hampir sama dengan Aperture mode, bedanya disini Anda bisa memilih speed tutup lensa rana. Apakah akan disamakan dengan settingan ISO atau diatur secara manual. Biasanya, shutter priority tampilannya berbentuk angka yang sesuai dengan speed yang dipilih.
3. Program Mode
Program Mode biasa juga disebut dengan program AE, fungsinya sama dengan full auto mode. Hanya saja, disini Anda tetap bisa mengatur sendiri Iso, Flash serta White Balancenya.
4. Auto Depth of Field (A-Depth)
Ketika menggunakan mode ini, maka Anda akan mendapatkan gambar secara keseluruhan dari depan hingga belakang dalam keadaan fokus. Jika Nada ingin mengendalikan fokusnya, maka bisa dilakukan dengan menekan setengah dari tombol shutter.
Manual Mode
Mode dasar yang ketiga adalah manual mode, dengan menggunakan mode ini Anda bisa dengan bebas mengatur serta memodifikasi settingan sesuai keinginan. Contohnya saja dalam pengaturan shutter speed, aperture, ISO, Flash dan juga fitur lainnya yang tersedia.
Bagi pemula yang akan mengambil gambar dalam ruangan yang minim cahaya dengan menggunakan mode ini, maka harus banyak-banyak berlatih agar hasilnya lebih maksimal. Pasalnya di mode ini, Anda benar-benar harus paham serta mengetahui fungsi setiap fiturnya.
Lain halnya dengan metode-metode otomatis diatas yang ikut membantu Anda dalam mengatur fiturnya. Disini, kemampuan foto Anda benar-benar terlihat sudah sampai mana.
Selain ketiga mode dasar diatas yang harus Anda ketahui, masih ada banyak fitur lainnya yang juga tidak kalah penting, yaitu:
Continuous Shoot
Fitur ini dibutuhkan untuk menangkap objek sasaran yang cenderung memiliki pergerakan cepat dan terus menerus. Di setiap framenya mempunyai kemampuan 4 hingga 5 frame per detiknya. Fitur ini banyak digunakan ketika menangkap objek seperti fotografi olahraga, tugas jurnalistik maupun satwa.
Dioptric Viewfinder
Fitur kedua ini berfungsi untuk mengatur pandangan akan mendekat atau menjauh sehingga hampir sama dengan zooming. Biasanya fitur ini sangat membantu para fotografer yang memiliki gangguan pada pandangan. Baik gangguan mata plus atau minus dan bisa juga yang lainnya.
Light Meter
Light meter adalah fitur yang memiliki peranan besar di kamera DSLR. Kegunaannya adalah untuk mengukur besar kecilnya pencahayaan yang masuk melalui sensor. Posisi light meter di live view atau bisa juga di view finder yang ditunjukkan dengan indikator berupa petunjuk point. Ketika arahnya kekanan maka pencahayaan kurang dan sebaliknya.
Framing Grid
Fitur berikutnya yang harus Anda ketahui adalah framing grid. Fitur ini memudahkan Anda dalam hal mencari garis lurus pada objek. Pasalnya, dengan fitur ini Anda bisa melihat garis horizontal dan juga vertikal. Fitur ini sangat disarankan bagi Anda yang hendak menangkap foto yang berpusat pada garis-garis.
Jendela Bidik
Fitur terakhir ini bisa dibilang fitur terpenting karena menentukan kualitas serta ukuran hasil bidikan. Pada umumnya, di kamera DSLR ada dua jenis jendela bidik yaitu bidik penta prisma dan bidik cermin.
Jendela bidik penta prisma biasanya digunakan di kamera canggih yang memiliki ukuran lebih besar dan lebih terang dibanding jendela bidik cermin. Sementara jendela bidik cermin biasanya banyak digunakan oleh para pemula pengguna DSLR.
Dengan mengetahui fitur-fitur yang ada di kamera DSLR dan fungsinya, maka Anda bisa memanfaatkannya untuk melakukan pemotretan terhadap segala jenis objek. Sehingga hasil foto Anda nantinya lebih maksimal karena telah mengetahui kegunaan dari setiap fitur yang ada. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi Anda. Sekian, Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!
